Sabtu, 14 April 2018

Perencanaa Pada Tahap Pelaksanaan Proyek Konstruksi

1.1  Pengertian Proyek
Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan.
Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas (gedung, jalan, jembatan, bendungan dan sebagainya) atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Pengertian proyek dalam pembahasan ini bidatasi dalam arti proyek konstruksi, yaitu proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan).

1.2  Tahap Perencanaan untuk Pelaksanaan Proyek
Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:
1.                  Tahap Perencanaan (Planning)
Merupakan penetapan garis-garis besar rencana proyek,  meliputi
Rekruitment konsultan (MK, perencana) untuk menterjemahkan kebutuhan pemilik, membuat TOR, survey, feasibility study kelayakan proyek, pemilihan desain, schematic design, program dan budget, financing. Disini merupakan tahap pengelolaan (briefing), studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal teknis ekonomis, lingkungan, dll
Hasil dari tahap ini yaitu:
a.      Laporan Survey
b.      Study Kelayakan
c.       Program dan Budget
d.      TOR (Term Of Reference)
e.      Master Plan

2.      Tahap Perancangan (Design)
Tahap ini memiliki dua sub tahap yaitu:

1.      Tahap Pra-Desain (Preliminary Design)
Yang mencakup kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar situasi/site plan tata ruang, estimasi cost.

2.      Tahap pengembangan Desain (Development Design) / Detail Desain (Detail Design).
Merupakan tahap pengembangan dari pra rancangan yang sudah dibuat dan perhitungan-perhitungan yang lebih detail, mencakup :
a.        Perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural) secara terperinci
b.       Gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur, mekanal, dsb)
c.        Outline specification (garis besar)
d.       Estimasi cost untuk konstruksi secara terperinci

3.      Tahap Pengadaan/Pelelangan
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk Kontraktor sebagai pelaksanan atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang melaksanakan konstruksi di lapangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah :
a.      Prakualifikasi
Seringkali dalam tahap pelelangan diadakan beberapa prosedur agar kontraktor yang berpengalaman dan berkompeten saja yang diperbolehkan ikut serta dalam pelelangan. Prosedur ini dikenal sebagai babak prakualifikasi yang meliputi pemeriksaan sumber daya keuangan, manajerial dan fisik kontraktor yang potensial, dan pengalamannya pada proyek serupa, serta integritras perusahaan. Untuk proyek-proyek milik emerintah, Kontraktor yang memenuhi persyaratan biasanya dimasukkan ke dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM)
b.      Dokumen Kontrak
Dokumen kontrak sendiri didefinisikan sebagai dokumen legal yang menguraikan tugas dan tangjung jawab pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi ikatan kerjasama antara dua pihak atau lebih. Sebelum hal itu terjadi terdapat proses pengadaan atau proses pelelangan dimana diperlukan Dokumen lelang atau dokumen tender.
  
4.      Tahap Pelaksanaan (Contruction)
Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh Konsuktan Perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional di lapangan.
Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi :
a.        Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
b.       Perencanaan dan pengendalian organisasai lapangan
c.        Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
d.       Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material


1.3  Persiapan Proyek Konstruksi
Sebelum kontraktor memulai pelaksanaan suatu proyek konstruksi, yang harus
dilakukan antara lain :
a.      Mempelajari kembali seluruh dokumen kontrak, terutama gambar-gambar, spesifikasi teknis, spesifikasi umum, dan peraturan-peraturan yang terkait.
b.      Melakukan tinjauan ulang terhadap data yang diperoleh waktu tender : harga bahan, upah, biaya sub kontraktor, peralatan, biaya tak langsung dll.
c.       Melakukan tinjauan dan survai lapangan yg lebih teliti untuk memperole data dan informasi tentang : kondisi lapangan, jalan masuk, lokasi material, tenaga kerja dll.
d.      Mempersiapkan SDM, peralatan dan keuangan
e.      Mempelajari peraturan-peraturan yg terkait dgn keg.konst mis: perda, perpajakan, perijinan, K3.


1.4  Penyusun Rencana Pelaksanaan
Sebelum dimulai aktifitas atau kegiatan di lapangan secara fisik, hal yang sangat penting adalah : penyusunan rencana pelaksanaan.
Penyusunan rencana pelaksanaan ini biasanya dilakukan oleh :
a.      Bagian teknik perusahaan : untuk proyek skala kecil dan tidak begitu complicated.
b.      Tim penyusun yang terdiri dari gabungan unsur teknik (pusat) dan calon manajer/ personil yang akan ditempatkan di proyek tersebut.
  
Dalam menyusun rencana pelaksanaan, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Teknis : adalah rencana yg mengadung aspek-aspek teknis a.l :
a. Perencanaan site plan ( tata letak bangunan )
b. Pembuatan gambar-gambar yg mendukung pelaksanaan seperti :
·         Gambar jalan kerja/ access road
·         Gambar kantor lapangan, gudang, barak pekerja, kantor direksi/ konsultan
·         Gambar kerja (shop drawing ), gambar konstruksi

2. Manajerial : adalah rencana pelaksanaan yg hanya mengandung aspek-aspek manajerial yaitu ;
a. Pembuatan metode kerja, jadwal kerja :
·         Jadwal pelaksanaan ( time Schedule)
·         Jadwal pendatangan bahan ( Material Schedule )
·         Jadwal pendatangan alat ( Equitpmen Schedule )
·         Jadwal pendatangan TK ( Manpower Schedule )
·         Jadwal pemakaian subkontraktor ( Subcontractor Schedule )
b. Rencana organisasi pelaksanaan
·         Struktur organisasi proyek dan susunan personalia
·         Pembagian kerja dan alur tugas ( job description dan job flow )
c. Rencana Anggaran Biaya Proyek ( RAP )
·         Biaya Langsung Proyek ( BLP )
·         Biaya tak Langsung Proyek ( BTL )
d. Rencana arus cash ( Cosh Flow ) yg terdiri dari :
·         Cash in : rencana penerimaan termijn (bulanan /monthly payment)
·         Cash Out : Rencana pengeluaran atau rencana pembayaran :
Ø  Rencana pembayaran upah
Ø  Rencana pembayaran bahan/ material
Ø  Rencana pembayaran sub kontraktor
Ø  Rencana pembayaran peralatan
Ø  Rencana pembayaran biaya tak langsung (BTL) : biaya pegawai dan umum ( BPU )
·         Cosh Out Non Flow : Pajak, penyusutan, bunga bank
e. Rencana Pengendalian/ monitoring
f. Rencana Mutu
g. Rencana Keselamatan kerja (safety plan )


1.5  Rencana Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum kontraktor memulai kegiatan pelaksanan di lapangan, kontraktor harus membuat rencana pelaksanan pekerjaan yang menjadi pedoman operasional bagi semua personil di lapangan.
Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi, kegiatan yang dilakukan mengikuti pedoman dan urutan yg sesuai dgn metode pelaksanaan konstruksi yang telah disusun dan ditetapkan sebelumnya.
1. Persiapan pekerjaan
Dalam tahapan persiapan sebelum memulai pekerjaan, personil yang akan ditugaskan menangani proyek harus memperhatikan hal-hal sbb :
a. Mempelajari dan mendalami secara detail isi dokumen/kontrak yang sudah disepakati antara pemilik pekerjaan dengan kontraktor :
·         Isi pasal-pasal kontrak, apakah ada pasal yg belum jelas
·         Spesifikasi teknis
·         Syarat – syarat pelaksanaan
·         Gambar kontruksi
·         Risalah anwyzing
b. Melakukan peninjauan kelapangan untuk mendapatkan data :
·         Harga bahan, upah, subkontraktor
·         Keadaan dan kondisi lapangan yg lebih detail dan akurat.
·         Budaya dan adat istiadat dan kondisi masyarakat yg lebih detail
·         Ketersedianya SDM yg akan diperlukan
c.       Mempersiapkan segala perijinan yg berkaitan dgn kegiatan proyek, misalnya ijin pengangkutan alat berat, pengangkutan material/ bahan dll.

2. Site Instalation/ tata letak Bangunan
Salah satu kegiatan perencanaan teknis yg juga sangat penting adalah perencanaan tata letak bangunan ( site instalation ) Pemilihan lokasi untuk penempatan bangunan sementara harus mempertimbangkan:
·         Kebutuhan minimal untk menunj aktivitas selama pelaksanaan
·         Ketentuan yg diminta sesuai kontrak/ spesifikasi
·         Metode dan urutan kerja yg akan dilakukan
·         Tersedianya lahan yg ada
·         Anggaran biaya pelaksanaan
·         Jenis dan volume bahan, peralatan yg digunakan

3. Organisasi Pelaksanaan
Dalam kaitannya dgn pelaksanaan proyek, organisasi merup sekelompok orang dari berbagai latar belakang ilmu yg terorganisir dan terkoordinir dlm wadah tertentu, melaks, tugas tertentu dan untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi proyek dipimpin oleh seorang manajer/ kepala proyek dibantu oleh
beberapa personil inti dan staf.
Dalam menyusun organisasi proyek, perlu diperhatikan hal-hal sbb :
·         Mengidentifikasikan fungsi dan kegiatan-kegiatan proyek
·         Menentukan sasran/ tujuan yg ingin dicapai
·         Membagi habis seluruh kegiatan yg akan dilakukan untuk mencapai sasaran tsb/ penyelesaian proyek.
·         Mengelompokan kegiatan-kegiatan menjadi kesatuan praktis, dimana keg.dlm satu kelomp. merup. keg. yg saling terkai
·         Menentukan tugas-tugas yg hrs dilaks. Oleh setiap kesatuan dan menyediakan fasilitas kerja yg diperlukan.
·         Menempatkan personil yg mempunyai keahlian, pengalaman, kemampuan dan kompetensi sesuai dg tugasnya masing-masing.

NILAI WAKTU DAN UANG (TIME VALUE OF MONEY)

Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money) Konsep dasar dari nilai waktu dan uang : 1.       Jika nilai nominalnya sama, uang...